Bank Bukopin : Kumpulan Catatan Tentang Bank Bukopin

Bank Bukopin : Kumpulan Catatan Tentang Bank Bukopin
4.54 (90.82%) 131 votes

Bank Bukopin adalah salah satu bank di Indonesia yang berdiri pada 1 Juli 1970 di Jakarta. Saat pertama kali di dirikan, bank ini bernama Bank Umum Koperasi Indonesia atau dikenal dengan nama lainnya, BUKI. Saat pertama kali didirikan, status usahanya pun berbentuk bank swasta, dimana kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pihak PT. PLN (persero) dengan PT. Telkom Indonesia. Pada saat yang sama, lembaga pengelola keuangan ini berkonsentrasi pada bantuan pengembangan koperasi, usaha kecil-menengah serta usaha mikro.

Bantuan yang diberikan tersebut diluncurkan dalam bentuk pemberian kredit usaha dengan bunga rendah dan sistem pembayaran cicilan bertahap. Layanan tersebut diharapkan mampu membantu para pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya dengan tidak terjerat kedalam sistem pinjaman berbunga besar dan sistem lintah darat. Dalam rentang 19 tahun sejak pertama kali berdiri, Bukopin mampu mencapai tujuan tersebut, terbukti dengan terjangkaunya banyak nasabah.

Bank Bukopin

Bank Bukopin

Selain kesuksesan tersebut, lembaga pengelola keuangan ini juga berhasil mengembangkan sayap usaha hingga keluar negeri dengan terpilih menjadi salah satu sponsor kejuaraan Piala Dunia FIFA. Hal ini tepat diumumkan pada 9 Juni 1990. Selain menjadi sponsor resmi, Bank Bukopin juga mendapatkan hak penuh untuk mensponsori siaran langsung di tanah air.

Pada tahun yang sama pula, tepatnya pada 1 September 1989, lembaga pengelola keuangan ini mengalami perubahan nama menjadi Bank Bukopin, yang berlaku hingga saat ini. Setahun setelah pergantian nama tersebut, lembaga pengelola keuangan ini berubah status dari swasta menjadi bank devisi dengan status perusahaan menjadi perseroan terbatas.

Dalam usaha untuk semakin mengembangkan usaha dan meningkatkan jumlah nasabah, lembaga pengelola keuangan ini melakukan ekspansi di 4 kota yang masih termasuk ke dalam area DKI, antara lain Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Sekaligus memimdahkan kantor pusatnya di daerah Jakarta Pusat ke daerah di Jakarta Selatan. Dengan proses ekspansi dan pemindahan kantor cabang tersebut, bank ini mampu memperbanyak kantor cabang yang dimiliki, menjadi berjumlah 13 cabang pembantu serta 47 kantor kas.

Peningkatan jasa pelayanan kepada nasabah pun terus dilakukan. Selain terus mengembangkan layanan bantuan kepada koperasi, UKM, serta usaha mikro yang telah diluncurkan di awal, lembaga pengelola keuangan ini juga mengembangkan layanan nasabah lainnya. Layanan tersebut antara lain dengan peluncuran kartu kredit, dimana diberi nama Bank Bukopin Card. Selain itu, adapula peluncuran jaringan layanan transaksi melalui ATM di daerah Jakarta berjumlah 11 unit.

Setelah melakukan ekspansi di daerah Jakarta, Bank Bukopin kembali melebarkan sayapnya dengan membuka kantor perwakilan di negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darusalama, Cina, Filipina serta Laos. Selain melakukan ekspansi ke negara lain, lembaga pengelola keuangan ini juga membuka kantor cabang lainnya di daerah Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang. Proses tersebut keseluruhannya dilakukan pada tahun 1993.

Pada 1 September 1996, Bukopin meluncurkan layanan tabungannya yang pertama, dimana diberi nama Tabungan Bahagia. Di tahun ini pula, kantor cabang nya pun sudah tersebar hingga ke kota besar di pulau Jawa dan pulau Bali.

Bank Bukopin kini telah berkembang pesat dan mampu masuk ke dalam kelompok bank kelas menengah jika dilihat dari besarnya kepemilikan aset. Dimulai dari menjangkau segmen UMKMK, hingga kini lembaga pengelola keuangan ini mulai menjangkau segmen konsumer dan pihak komersial. Ketiga segmen pasar inilah yang menjadi pilar kekuatan utamanya dengan didukung sistem pengelolaan dana secara optimal, kecanggihan teknologi serta kualitas SDM dan pengelolaan perusahaan yang berkualitas tinggi. Sekaligus menjadikannya sebagai badan perbankan dengan kredibilitas tinggi.

Hingga kini, Bank Bukopin telah memiliki 280 kantor cabang di seluruh Indonesia dengan layanan tambahan berupa investasi saham serta usaha peningkatan taraf kesejahteraan karyawan. Untuk semakin memantapkan ketiga segmen pasar tersebut, lembaga pengelola keuangan ini mewujudkan program kemitraan yang diberi nama Swamitra, sebagai salah satu bentungan jaringan usaha micro-banking nya.

Selain memiliki layanan nasabah dalam bentuk usaha penyimpanan dana, bantuan dana UMKMK, layanan kartu kredit dan tabungannya telah terintegrasi dengan jaringan VISA Electron yang dapat diakses dari jaringan ATM Bersama. Dan untuk semakin mengembangkan usaha dan memberikan pelayanan maksimal kepada nasabah, tepat pada tahun 2002 diluncurkanlah tabungan ibadah untuk keberangkatan haji yang diberi nama Tabungan SiAga Haji dan Umroh.

Sumber gambar : http://goo.gl/7gl0dP

resepmasakanku.co