Ekologi adalah hasil pembelajaran saintis mengenai interaksi di antar organisme dan lingkungannya, seperti contoh interaksi antar organisme di lingkungan abiotik dan interaksi organisme dengan lingkungan abiotik tempat tinggal mereka. Ekologi berasal dari bahasa Yunani, οἶκος di mana kata tersebut berarti rumah serta -λογία berarti pembelajaran.
Sejarah Ekologi
Ekologi mempunyai asal-muasal yang kompleks, dikarenakan banyaknya disiplin yang turut berkontribusi. Ahli filosofi Yunani Kuno seperti Hipocrates serta Aristoteles adalah pihak-pihak pertama yang tertarik melakukan observasi pada sejarah alam. Saat itu Hipocrates serta Aristoteles melihat kehidupan sebagai esensial, di mana konsep organisme merupakan statis, tidak mengalami perubahan meskipun terlihat variasi-variasi aneh dari penetapan statis tersebut.
![Ekologi](http://resepmasakanku.co/wp-content/uploads/2013/07/gambar-12.jpg)
Ekologi
Kekontrasan ini melawan pengertian moderen dari teori ekologi di mana variasi ini dilihat sebagai fenomena hasil seleksi alam dan adaptasi. Pada konsep awal ekologi, keseimbangan dan regulasi alam dapat ditelusuri dari Herodotus (meninggal saat 425 Sebelum Masehi). Beliau merupakan orang pertama yang menjelaskan sistem ‘mutalisme’ berdasarkan observasi dari ‘natural dentistry‘.
Konsep ilmu tersebut seperti rantai makanan, regulasi populasi, dan produktivitas dikembangkan pada tahun 1700-an melalui karya terpublikasi dari seorang ahli mikroskopis bernama Antoni van Leeuwenhoek (1632-1723) serta ahli botani Richard Bradley (1688-1732). Ahli biogeografi Alexander von Humbolt (1769-1859) merupakan pioner dalam bidang ekologi juga salah satu pihak yang mencetuskan adanya gradien, yakni pergantian posisi spesies berdasarkan gradien, seperti perubahan oranisme yang tinggal di setiap ketinggian tanah.
Hubungannya dengan Evolusi
Ekologi dan evolusi dinilai memiliki interdisiplin yang mirip satu dan lainnya. Beberapa konsep yang tercakup pada kedua bidang ini adalah: seleksi alam, sejarah kehidupan, adaptasi, populasi, serta keturunan. Sebagai contoh sifat morfologis, perilaku, dan genetika dipetakan menjadi pohon revolusioner untuk mempelajari hubungan sejarah perkembangan spesies dengan perubahan fungsi dan perannya sesuai lingkungan ekologi.
Penelusuran ‘dasar’ ini dilakukan secara ekologis dan evoluisonaris, menghasilkan hasil investigasi serta klasifikasi seperti filogenetika dan sistem taksonomi Linnaean. Selain itu dua disiplin tersebut seringkali digunakan bersama, contohnnya adalah pada jurnal Trends in Ecology and Evolution. Oleh sebab itu kedua disiplin ini terlihat tidak mempunyai ‘pemisah’ yang signifikan, mereka cenderung ‘bekerja sama’. Berikut adalah bidang-bidang gabungan kedua disiplin yang seringkali digunakan untuk menganalisa masalah.
- Ekologi Perilaku
Semua organisme bergerak spontan juga responsif hingga suatu titik. Bahkan tumbuhan mempunyai kemmapuan kompleks seperti komunikasi dan ingatan. Disiplin ini merupakan ilmu untuk mempelajari perilaku organisme dalam lingkungan ekologi serta implikasi evolusi. Adaptasi merupakan pembelajaran utama dari disiplin ini. Perilaku dapat dilihat dari sikap juga faktor keturunan seperti warna mata juga rambut. Perilaku dapat berevolusi sebagai akibat seleksi alam, menjadikan organisme wajib beradaptasi. - Ekologi Sosial
Disiplin ini terkenal dalam macam-macam bidang sosial organisme, seperti sosialisme pada serangga, laba-laba, bahkan manusia. Selain itu pada disiplin tersebut mencakup sikap berulang makhluk hidup juga seleksi famili serta kelompok. - Koevolusi
Interaksi ekologis bisa diklasifikasikan menjadi tuan rumah ataupun teman sejawat. Hubungan sebagai tuan rumah merupakan kesatuan yang melayani pihak lain, yakni pihak teman sejawat. Hubungan seperti itu di mana keduanya memperoleh maupun tidak memperoleh keuntungan disebut sebagai mutualisme. - Biogeografi
Adalah kesatuan displin dari bilogi dan geografi. Merupakan ilmu mengenai distribusi geografis makhluk hidup serta hubungannya dengan perubahan karakterstik berbanding dengan evolusi pada ruang dan waktu. Tahun 1974 diterbitkan jurnal Journal of Biogeograph. - Ekologi Molekular
Hubungan yang penting antara ilmu ekologi serta faktor keturunan (genetika) mengarahkan peneliti untuk melakukan penelitian pada analisis molekular. Penelitian mengenai bidang ini menjadi makin memungkinkan melihat perkembangan serta aksesbilitas teknologi genetika zaman sekarang, seperti PCR (Polymerase Chain Reaction).
Hubungannya dengan Lingkungan
Yang menjadi dasar pemikiran hubungan keduanya adalah parameter fisik serta atribut biologis. Hal-hal tersebut saling terhubung juga menjadi sumber kehidupan makhluk hidup selama lingkaran kehidupannya. Kata ‘lingkungan’ mencakup dunia fisik, dunia sosial manusia, serta kreasi ciptaan manusia.
Sumber gambar: nacce.org