Manusia secara alamiah melakukan kegiatan ekonomi sebagai bagian dari naluri mempertahankan hidup dengan cara memenuhi kebutuhan material. Manusia telah melakukan kegiatan ekonomi sejak awal manusia diciptakan. Motif ekonomi adalah kebutuhan itu sendiri. Dengan motif ini, maka manusia membangun kegiatan ekonomi yang di mana kegiatan-kegiatan tersebut menjadi pondasi bagi terbangunnya suatu masyarakat. Dengan demikian, sangat penting bagi manusia untuk memahami kegiatan ekonomi itu sendiri sebelum memahami ilmu-ilmu lainnya. Kajian kegiatan ekonomi juga merupakan salah satu kajian dasar dalam ilmu ekonomi.
Kegiatan ekonomi dapat dikatakan sebagai kegiatan yang dilakoni oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara menghasilkan pendapatan. Pendapatan atau penghasilan tersebut diperoleh dengan berproduksi (bekerja). Setiap orang menghasilkan jenis barang dan jasa yang berbeda-beda sehingga orang-orang harus melakukan pertukaran atau jual-beli.
Secara garis besar, kegiatan ekonomi dapat dibedakan menjadi produksi, distribusi dan konsumsi.
1. Produksi
Ketika manusia berusaha meningkatkan nilai guna suatu barang dengan cara membuat barang baru untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka kegiatan tersebut adalah produksi. Ada dua jenis hasil produksi manusia, yakni barang dan jasa.
Produksi barang merupakan kegiatan ekonomi yang meningkatkan nilai guna suatu barang dengan cara mengubah bentuk dan sifat barang tersebut. Misalnya, mengubah kapas menjadi benang, mengubah benang menjadi kain, dan mengubah kain menjadi kaos, adalah serangkaian proses produksi untuk menambah nilai guna kapas menjadi kaos untuk memenuhi kebutuhan sandang manusia. Sementara, produksi jasa merupakan kegiatan ekonomi yang menambah nila guna barang tanpa mengubah bentuk. Misalnya: jasa perbankan, hiburan, sewa mobil, dan sebagainya.
Dalam memproduksi, diperlukan faktor-faktor produksi, seperti modal, keahlian, tenaga kerja dan alam. Faktor-faktor produksi ini dihasilkan oleh rumah tangga konsumsi.
Adapun tujuan dari kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
a. Menambah nilai kegunaan suatu barang dan jasa.
b. Mendapatkan profit yang sebesar-besarnya.
c. Ekspansi modal atau usaha.
d. Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk dikonsumsi.
e. Melakukan inovasi teknologi dalam memenuhi kebutuhan pendudukan yang jumlahnya semakin bertambah.
f. Menyumbang bagi pendapatan negara untuk pembangunan.
g. Mendorong pembangunan usaha ekonomi lain sehingga membantu mengurangi angka pengangguran.
2. Distribusi
Distribusi merupakan proses kegiatan menyalurkan barang dan jasa dari penghasil (produsen) kepada pengguna (konsumen). Orang yang mengerjakan kegiatan distribusi disebut juga dengan distributor. Kegiatan distribusi biasanya dilakukan oleh pedagang di pasar, swalayan, mall, mini market dan sebagainya.
Distribusi memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Memeratakan barang dan jasa untuk dinikmati di semua daerah.
b. Menyetarakan harga barang dan jasa di berbagai tempat.
c. Menjaga perusahaan agar tetap hidup dan berkembang.
d. Menopang kelancaran proses produksi.
e. Mempercepat barang dan jasa hasil produksi sampai pada konsumen.
Dalam menyalurkan barang dan jasa, biasanya digunakan distributor, yakni:
a. Pedagang. Barang yang dihasilkan oleh produsen didistribusikan melalui pedagang besar (grosir), lalu dijual kepada pegadang kecil (eceran), dan terakhir dijual kepada konsumen.
b. Koperasi. Koperasi tidak memiliki tujuan profit, tetapi bertujuan menyejahterahkan anggota dan masyarakat sekitar. Barang yang didistribusikan melalui koperasi akan dijual kepada para anggota dan masyarakat dengan tidak mengambil untung yang terlalu tinggi.
c. Door to door. Cara penjualan barang dengan cara di rumah ke rumah. Biasanya dilakukan oleh para salesman.
d. Tempat yang ditetapkan oleh pemerintah, misalnya tempat pelelangan ikan, pasar hewan, dan pasar.
3. Konsumsi
Orang yang melakukan aktivitas konsumsi disebut sebagai konsumen. Konsumsi merupakan aktivitas manusia dalam menggunakan atau menghabiskan faedah suatu barang dalam rangka mencukupi kebutuhan hidup manusia demi mempertahankan kelangsungan hidupnya. Inti dari tujuan konsumsi adalah memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan yang dikonsumsi manusia di antaranya makanan dan minuman, pakaian serta perumahan.
Kemampuan manusia mengonsumsi barang tergantung dari tingkat penghasilannya. Jika tingkat penghasilan rendah, maka pilihan barang dan jasa yang bisa dikonsumsi juga terbatas sifatnya. Biasanya, manusia akan mengutamakan kebutuhan dasar, yakni makanan, pakaian dan tempat tinggal, baru kebutuhan lainnya jika masih ada sisa penghasilan. Kebutuhan dasar tersebut disebut juga sebagai kebutuhan primer, sementara kebutuhan sekunder. Contoh kebutuhan sekunder adalah pendidikan, kesehatan, dan hiburan. Ada juga yang dinamakan kebutuhan tertier (barang mewah), seperti mobil, perhiasan, liburan ke luar negeri dan sebagainya. Mereka yang bisa memenuhi kebutuhan tertier adalah orang-orang tertentu saja yang tingkat penghasilannya sangat besar.
Sumber foto: bulletin.penataanruang.net
