Rhoma Irama yang menjadi penyanyi sekaligus musikus itu telah melahirkan ratusan lagu. Dan uniknya banyak sekali yang tetap populer sampai saat ini. Temanya pun beraneka rupa. Ada romantisme cinta, dakwah, kritik, romantika hidup serta lainnya.
Selama meniti karirpun ia sering berduet dengan beberapa penyanyi wanita. Beberapa diantaranya dengan Elvy Sukaesih, Rita Sugiarto, Noer Halimah serta beberapa lagi lainnya . Bersama Elvy Sukaesih, bung Rhoma pernah hits dengan label “asam garam”, “berbulan madu” dll. Bersama Rita Sugiarto top dalam irama “berdendang”, “biduan”, “apa kabar”. Dengan Noer Halimah sempat pop dalam tembang “bahtera cinta”, “cinta di balik terali”. Bersama Riza Umami populer dalam alunan “aduhai” dan lainnya.
Ada kedalaman pada tiap syair yang diciptakannya terutama ketika berbicara masalah cinta. Uniknya, banyak orang anti dangdut tapi mereka sangat hapal lagu-lagu karya Bung Rhoma seperti “begadang” atau “darah muda”. Di tangannya dangdut menjadi memiliki estetika dan mengemuka dalam bentuk perasaan dalam. Simak pada lagu “menunggu” atau “syahdu”. Isinya seolah mewakili perasaan orang jatuh cinta.
Bila kamu di sisiku hati rasa syahdu
satu hari tak bertemu hati rasa rindu
kuyakin ini semua perasaan cinta
tetapi hatiku malu untuk menyatakannya.
Bila kamu di sisiku hati rasa syahdu
satu hari tak bertemu hati rasa rindu.
Bila cintaku terbalas oh bahagia sekali
tapi bila tak terbalas ku tak sakit hati
karena aku menyadari siapa ku ini
tak mungkin bagi dirimu menyintai diriku.
namun bahagia hatiku bila selalu bersamamu.
Cintamu sudah terbalas sejak lama sekali
tapi kupendam selalu oh di lubuk hati
ucapanmu yang kutunggu telah kudengar sendiri
terimalah oh sayangku cinta pertama ini
kini bahagia hatiku karena selalu bersamamu.
Bila kamu di sisiku hati rasa syahdu
satu hari tak bertemu hati rasa rindu
kuyakin ini semua perasaan cinta
tetapi hatiku malu untuk menyatakannya.
Bila kamu di sisiku hati rasa syahdu
satu hari tak bertemu hati rasa rindu.
Romantisme cinta seperti itu masih bisa kita temukan pada syair “terkesima”serta “cuma kamu”. Dan dalam irama lebih manis bisa kita simak bagaimana “kerinduan” atau “kubawa” diceritakan. Dan pemujaan terhadap wanita bisa terlihat pada judul “Ani”. Cinta dalam bentuk lebih khusus bisa kita temukan pada lagu “kandungan” dimana sepasang insan dengan bahagianya menanti kedatangan si buah hati.
Kecintaan pada musik pun tertuang manis dalam lagu “biduan”, “berdendang”, “dangdut terajana”, “helo-helo”, “do mi sol”, “piano”, “musik” serta banyak lagi lainnya. Sedangkan tragedi hidup bisa kita simak pada syair “gelandangan”, “kelana”, “tiada berdaya”, “baju satu kering di badan”, “buta”, “cukup sekali”.
Hal menarik ada pada lagu menghentak dengan irama gembira. Nikmati saja lagu “bujangan”. Hentakan irama sedang kita temukan pada “kehilangan”. Alunan ringan gembira ada pada lagu “darah muda”. Sedangkan sikap optimisme dapat kita telusuri dalam lirik “bayak jalan menuju roma”. Unsur dakwah ada di lagu “buta tuli”, “taqwa”, “bismillah”, “ghibah” juga banyak lagi lainnya.
Keunikan pemilihan tema tergambar pada sikap nasionalisme dalam lirik “135 juta”. Sebab jarang sekali musisi menyentuh tema seperti itu. Tapi Bung Rhoma mampu mengangkatnya menjadi tema nyanyian menarik dimana cukup enak didengar telinga. Seperti pada lirik-lirik lainnya, begitu sederhana tapi mengena.
Aku sendiri sangat terpikat pada syair lagu dan spirit kuat dalam melodi lagu “kehilangan”. Selain misi yang diembannya kuat, melodinya pun penuh semangat. Seolah mengarahkan penyanyi untuk bersikap optimistis. Simak liriknya yang manis ini.
Kalau sudah tiada baru terasa
bahwa kehadirannya sungguh berharga
sungguh berat aku rasa kehilangan dia
sungguh berat aku rasa hidup tanpa dia.
Kalau sudah tiada baru terasa
bahwa kehadirannya sungguh berharga.
Ku tahu rumus dunia semua harus berpisah
tetapi kumohon tangguhkan, tangguhkanlah.
Bukan aku mengingkari apa yang harus terjadi
Tetapi kumohon kuatkan, kuatkanlah.
Sekarang tebak lagu apa yang sering dinyanyikan pada acara pernikahan dimana ada elektone dangdutnya. Ah ya, “malam terakhir”. Lagu yang memang disesuaikan dengan momen dimana si pengantin memang akan mempersiapkan untuk menempuh hidup barunya.
Sumber foto : https://sites.google.com/site/incommunity1/home/free-download-wallpapers/photo-rhoma-irama