Oke, yang akan kita bahas kali ini adalah masalah ekonomi yang dilihat secara fundamental/menyeluruh. Masalah ekonomi dari dulu sampai sekarang masih tetep sama. Ada dua golongan, yang pertama ada masalah ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith dkk, terdiri dari masalah produksi, distribusi, dan konsumsi. Golongan yang kedua ada masalah ekonomi modern yang terdiri dari what, how, dan for whom. Semuanya akan kita bahas satu-persatu.
Masalah ekonomi klasik :
- Produksi (Penambahan nilai guna dan pakai suatu barang)
Masalah yang tertuang dalam hal ini adalah bagaimana suatu produk bisa ditambah nilai guna dan pakainya. Dalam hal ini, Mayoritas menyangkut penggunaan faktor produksi dan pengelolaannya. Mulai dari penggunaan tenaga kerja, tanah, teknologi, sampai skill kewiraushaan sang produsen.
- Distribusi (Saluran barang dari produsen ke konsumen)
Tentunya masalah distribusi menyangkut bagaimana produk yang sudah berhasil dihasilkan bisa sampai dikonsumen seefektif dan seefisien mungkin. Banyak orang yang menanggap sepele bagian masalah distribusi ini, padahal distribusi merupakan mata rantai penghubung antara produksi dan konsumsi. Jika distribusi gagal, tentunya produk pun tidak berguna karena tidak sampai di konsumen. Distribusi yang tidak efektif juga bisa menyebabkan naiknya harga di pasaran konsumen. Oleh karena itu distribusi bukan hanya harus efektif, tapi juga harus efeisien supaya bisa menekan harga jual yang menguntungkan produsen dan konsumennya.
- Konsumsi (Pengurangan nilai guna dan pakai suatu barang)
Masalah ekonomi klasik yang terakhir adalah konsumsi. Masalah ini terkait unsur-unsur yang berkaitan dengan konsumen seperti daya beli, selera, kebutuhan, keinginan, dsb. Konsumen biasanya mandek di tengah jalan ketika terjadinya guncangan ekonomi, daya beli mereka turun, ini yang menjadi masalah besar. Akan memberikan efek “snowball” yang cukup besar pada perekonomian tentunya.
Masalah ekonomi modern :
- “What”
Yang pertama ada “what” yang dalam bahasa Indonesia mempunyai arti “apa”. Maksud “apa” di sini adalah “barang / jasa apa yang akan diproduksi ? ” tentu hal itu bukan perkara yang mudah mengingat ilmu ekonomi pada dasarnya adalah suatu problem of choice. Seorang produsen harus bisa memilih barang apa yang diproduksi, tentunya jika jika dia ingin memproduksi barang A maka dia harus mengorbankan kesempatan dia untun memproduksi barang B, teori tersebut dalam ekonomi disebut opportunity cost theory.
Dalam menjawab dan menyelesaikan masalah “what” ini, disarankan menggunkan analisis PPF curve dan Budget Curve. Dengan analisis menggunakan dua kurva tersebut plus penelitian pasar yang teliti, seorang produsen bisa mendapatkan keputusan yang efektif dan efisien dalam memproduksi barang apa yang diproduksi.
- “How”
Maksud dari masalah ekonomi yang kedua ini adalah “Bagaimana barang diproduksi ?” apakah menggunakan tenaga kerja yang banyak dan mesin yang sedikit ? Atau sebaliknya ? Apakah dilakukan di dekat pasar ? Apa di dekat asal bahan baku ?, bukan hanya itu saja, masih banyak unsur dibalik kata sederhana “how” ini. Semua itu harus mampu diatasi oleh produsen dalam melakukan kegiatan produksi. Dalam analisis masalah ini seorang produsen juga bisa menggunakan PPF curve dan Budget curve untuk mendukung pelaksanaan produksi.
- “For Whom”
Masalah yang ketiga ada “for whom”. Maksud dalam masalah ekonomi yang satu ini adalah “untuk siapa barang diproduksi ?” apakah untuk anak muda ? orang tua ? pihak swasta ? Pemerintah ? atau yang lainnnya. seorang produsen harus mampu mampu mencari target pasar yang potensial dan memiliki daya beli yang tinggi. Dengan begitu produk yang dibuat tidak percuma.
Dalam mengatasi masalah ini, seorang produsen yang sedang kebigungan bisa menggunakan analisis STP (Segmentation, Targetting, dan Positioning). Pertama pasar dipecah dulu menjadi beberapa segmen berdasarkan psikologi, geografi, dan demografi. Lalu dilakukan pemilihan mana yang menjadi target primer, sekunder dan tersier, dan terakhir dilakukan suatu pengaturan “posisi” brand produk agar bisa memikat konsumen.
Nah, semua masalah ekonomi tersebut menjadi masalah semua bangsa yang ada di dunia, negara-negara menggunakan sistem ekonominya sendiri sendiri yang diyakini bisa menyelesaikan masalah ekonomi tersebut dan membangun perekonomian yang lancar.
source picture : http://img.carapedia.com/images/article/masalah-ekonomi-indonesia.jpg