Reksadana : Kumpulan Tulisan Menarik Reksadana

Reksadana : Kumpulan Tulisan Menarik Reksadana
4.91 (98.28%) 127 votes

Reksadana berasal dari kata reksa yang berarti pelihara atau jaga. Dan dana yang artinya kumpulan uang. Jadi reksadana bisa diartikan kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Hal itu senada dengan definisi yang diberikan  para ahli perencana keuangan. Yakni sebuah cara berinvestasi di mana uang kita akan dikelola oleh manajer investasi (sebutan untuk perusahaan yang mengelola investasi). Kemudian uangnya  tersebut akan diinvestasikan ke sejumlah produk investasi seperti saham, obligasi dan instrumen pasar uang.

Bayangkan kalau  terjun sendiri melakukan investasi di pasar modal. Modal yang dikeluarkan akan sangat besar. Selain itu juga tidak punya akses informasi yang dibutuhkan. Perlu keahlian khusus tentang keuangan dan pasar modal. Misalnya menentukan saham yang akan dibeli. Semua itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Bahkan tidak banyak orang yang menguasainya. Tetapi keberadaan produk ini memungkinkan kita melakukan investasi di pasar modal. Modal awal yang dikeluarkan pun tidak terlalu besar. Ada bank atau manajer investasi yang menerapkan modal awal yang hanya Rp.1 juta saja. Dan dana lanjutannya sebesar Rp.500.000,-.

Reksadana

Reksadana

Pada akhirnya produk investasi ini memang cocok bagi mereka yang tidak memiliki banyak waktu. Kita tidak usah memantau kinerja investasinya karena ada manajer investasi profesional yang melakukannya.

Antara Return dan risiko.

Fakta di lapangan membuktikan, ada lho reksadana saham yang mempunyai return (hasil investasi) sebesar hampir 80% per tahun. Bandingkan dengan investasi pada tabungan atau deposito yang mempunyai bunga yang lebih rendah. Tetapi selain memberikan return yang lumayan, produk ini pun mempunyai risiko yang juga perlu dipertimbangkan. Misalnya turunnya harga saham, obligasi dan surat berharga lainnya yang tertera dalam portofolio reksadana kita. Hal itu bisa menyebabkan harganya pun mengalami penurunan.

Sebenarnya return yang bisa kita dapatkan dari produk  ini adalah berbanding lurus dengan seberapa berani kita mampu menanggung risiko. Semakin besar risiko yang berani kita tanggung, maka akan semakin besar juga hasil investasi bisa kita terima. Berikut  4 jenis reksadana dengan risiko tertinggi sampai terendah yakni RD (reksadana) saham, RD campuran, RD pendapatan tetap dan RD pasar uang.

Mengenai peruntukkan dan return-nya bisa dijelaskan sebagai berikut :

RD pasar uang investasinya ditanam pada efek bersifat utang dengan jatuh tempo  kurang dari satu tahun. Mempunyai rata-rata return  sebesar 12%. Lain lagi dengan RD pendapatan tetap, sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola dalam bentuk efek bersifat utang. Rata-rata return-nya  sebesar 15%. Berbeda dengan RD saham. Sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas. Produk ini rata-rata mempunyai return sebanyak 20%. Dan terakhir RD campuran, merupakan perbandingan target aset lokasi pada efek saham dan pendapatan tetap dan tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya. Mempunyai return rata-rata sebesar 18%.

Bentuk Reksadana.

Reksadana dijual dalam bentuk UP (unit penyertaan). UP tersebut memiliki harga  turun naik seperti juga lembaran saham. Jika kita membutuhkan dana sewaktu-waktu, maka UP tersebut bisa dijual kembali ke perusahaan sekuritas dimana ia  mengeluarkannya. Ketika pertama kali kita memilih perusahaan sekuritas, hendaknya diperhatikan pula dalam prospektus, apakah perusahaan sekuritas tersebut mengenakan biaya redemtion fee  rendah atau tanpa biaya sama sekali.

Prospektus sendiri adalah buku panduan yang berisi berbagai informasi penting tentang RD yang akan kita beli. Di sana tercantum tujuan investasi. Misalnya RD pendapatan tetap untuk memperoleh pendapatan. Sedangkan RD  saham untuk membuat pertumbuhan jangka panjang.

Dalam prospektus juga dibahas tentang risiko kerugian dan lama tidaknya unit penyertaan bisa dijual kembali. Ada juga disinggung hak kita sebagai investor. Misalnya mendapatkan bukti kepemilikan unit penyertaan, menjual kembali sebagian atau seluruh unit penyertaan yang dimiliki, memperoleh pembagian uang tunai dan lain sebagainya. Dan juga tentang biaya pembuatan reksadananya.

Amankah investasi pada Reksadana?

Produk  ini termasuk aman. Bahkan kalau perusahaan manajer investasinya bangkrut sekalipun. Hal itu karena hartanya disimpan pada tempat terpisah dan disebut bank kustodian. Yaitu sebuah lembaga yang sudah mendapat izin dari BAPEPAM untuk menyimpan aset reksa dana. Jadi perusahaan reksadana tidak menyimpan sendiri dananya. Ketika manajer investasinya bangkrut, dana yang kita miliki tetap aman.

Berminat memiliki produk reksa dana? Carilah pada humas Badan Pengawas Pasar Modal (bapepam) atau ke Biro Pengelolaan  Investasi dan Riset Bapepam. Atau carilah alamatnya di Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI). Pada akhirnya, selamat berinvestasi ya!

Sumber gambar: bapepam

resepmasakanku.co